Dalam gelap ini, aku menghadapkan kepada ke atas.
Melihat dalam gelap..
Bukankah, semua orang melihat langit yang sama dengan yang ku tatap?
Namun, jika saja masih ada yang mencoba merenggut satu bintang untuk mengalihkan posisinya,
apakah itu adil?
Meskipun terdengar mustahil sebuah perumpamaan ini,
namun, aku tetap menahan detak jarum waktuku untuk berpikir sejenak.
Untuk apa? Apa alasan aku harus melakukan hal itu?
Bukankah kita memiliki definisi yang berbeda saat melihat langit malam.
Melihat keindahan yang mungkin karena bintang ataupun karena udara dinginnya yang menyamankan kita untuk bersatu dengan dunia mimpi.
Tidak akan pribadi yang ditampar oleh sesuatu yang kadang dikumandangkang dalam kata "karma"
Yang akan terjadi hanyalah, semua pribadi akan merasa hangat di peluk oleh karmanya sendiri dalam rasa bahagia.
Karena yang aku tahu, Tuhanku mengatakan bahwa semua kebajikan dan keburukan tidak akan terlewatkan, pasti akan dikembalikan ke pribadi yang menciptakannya.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar